Kamis, 25 September 2014

10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Di dalam kalender Islam, bulan Dzulhijjah masuk dalam bulan-bulan akhir dari kalender yang dihitung setelah hijrahnya Rasulullah Muhammad Salallahu alaihi Wasalam sejak 1435 tahun yang lalu.

Pada bulan Hijriah ini pula jutaan muslim dari seluruh dunia sedang berkumpul di tempat-tempat suci dan dimuliakan yakni Makkah, Mina, Arafah dan Muzdhalifa, untuk melakukan prosesi utama ibadah Haji. Ibadah yang merupakan rukun Islam ke lima yang juga sangat dirindukan semua umat Islam.




Ka'bah dan jamaah haji, foto dokumen pribadi


Bagaimana dengan umat Islam yang sedang tidak berada di tempat tersebut alias muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji?

Allah Subhanahu Wa Taala menyebutkan keutamaan 10 malam pertama bulan Dzulhijjah dalam Quran Al Karim, surah Al Fajr (89): 1-2 :
"Demi fajar dan malam yang sepuluh"

Jika Allah bersumpah atas sesuatu, itu menjelaskan betapa pentingnya sesuatu itu.

Suasana di Mina,menjelang wukuf, foto dokumen pribadi




Dalam tafsir Ibnu  Katsir dan beberapa riwayat hadist seperti Ibnu Abbas, Ibnu Azzubair dan para salafush shalihin (para pendahulu yang shalih), menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan malam yang sepuluh dalam surah Al Fajr itu adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Ibnu Abbas meriwayatkan, dari Rasulullah Salallahu alaihi Wa Salam bersabda :
"Tidak ada amalan yang lebih dicintai Allah kecuali amalan pada hari-hari ini, yakni amalan pada sepuluh hari bulan Dzulhijjah".
Para sahabat bertanya " ya Rasulullah, tidak juga dengan jihad fii sabilillah?"
Rasulullah SAW menjawab "Tidak juga dengan jihad fi sabilillah kecuali bagi mereka yang pergi dengan jiwa dan hartanya dan tak kembali dengan sesuatu apapun (Hadist riwayat Bukhari dan Muslim).

Keutamaan sepuluh hari tersebut adalah, allah memberikan banyak anugerah bagi hambanya, diantaranya adalah anugerah tanggal 9 Dzulhijjah atau disebut hari Arafah. Pada saat itu para jamaah haji berkumpul di Arafah untuk berdzikir, berdoa dan memohon ampunan dari Allah Subhanahu Wa Taala.

Bagi muslim yang tidak hadir di Arafah (tidak sedang menunaikan ibadah haji), maka disunnahkan untuk melaksanakan puasa sunnah Arafah.

Adapun keutamaan tanggal 9 Dzulhijjah atau hari Arafah adalah :

1). Diampuni dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang bagi muslim yang berpuasa sunnah.

2). Hari dimana Allah telah menyempurnakan wahyu (Al Quran Al karim)  sebagaimana tersebut dalam surah Al Maidah (5) ayat 3 (Hadist Bukhari-Muslim)

3). Hari dimana Allah Subhanahu Wa Taala turun ke surga yang terdekat dengan bumi untuk menyaksikan para jamaah haji dan membanggakannya pada para malaikat.

4). Hari dimana Allah Subhanahu Wa Taala merahmati para jamaah Haji dan mengampuni dosa-dosa mereka sehingga mereka pulang bagaikan bayi tanpa dosa. (Hadist Bukhari-Muslim)

5). Hari dimana Allah paling banyak membebaskan manusia dari api neraka.

Subhanallah ALHAMDULILLAH Wa Laa ilaha ilallah Allahu Akbar!!

Sungguh besar kasih sayang Allah yang memberikan begitu banyak cara untuk melipat gandakan amal shalih dan memberi kita kesempatan untuk mendapat ampunan dan pembebasan dari api neraka.

Tidak ada hadist yang menyebutkan amalan khusus, tapi alangkah baiknya kita mengisi hari-hari 10 hari pertama bulan dzulhijjah dengan:

- Memperbanyak dzikir istighfar dan doa
- Melakukan amalan-amalan puasa sunnah semisal senin kamis, dan terutama puasa sunnah Arafah
- Memperbanyak bersedekah
-Memperbaiki shalat wajib dan merutinkan shalat-shalat sunnah
- Membaca, mengkhatamkan dan menghafal Al Quran
-Mencari ilmu dan mendatangi majlis-majlis ilmu

dan amalan baik yang dicontohkan Rasulullah Salallahu alaihi Wa salam lainnya. Baarakallahu lakum, semoga bermanfaat.